Selasa, 07 November 2017

Peringatan 10 November Hari Pahlawan

PERINGATAN HARI PAHLAWAN TANGGAL 10 NOVEMBER TAHUN 2017 HIMAPOL UNSIQ

Mengenal terlebih dahulu

Sejarah Pertempuran 10 November 1945 Surabaya


Yang melatarbelakangi tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan adalah peristiwa pertempuran hebat yang terjadi di Surabaya antara arek-arek Suroboyo dengan serdadu NICA yang diboncengi Belanda. 

Mantan pimpinan tertinggi gerakan Pemuda Republik Indonesia (PRI) Sumarsono yang juga ikut ambil bagian dalam peperangan pada saat itu mengusulkan kepada Presiden Soekarno agar menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. 

Momentum peperangan di Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer. Dan untuk memobilisasi kepahlawanan secara militeristik, makanya 10 November dijadikan Hari Pahlawan.

Penyebab Pertempuran 10 November 1945

atar belakang terjadinya peperangan ini adalah karena adanya insiden hotel yamato surabaya. Dimana ketika itu orang-orang belanda di bawah pimpinan Mr. Ploegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru yaitu bendera Belanda di atas hotel Yamato di Surabaya. Hal ini tentunya membuat kemarahan di hati masyarakat Surabaya tatkala itu. 

Karena hal ini dianggap telah menghina kedaulatan bangsa Indonesia dan juga kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamirkan pada bulan Agustus tanggal 17 beberapa bulan yang lalu.

Sehingga hal ini membuat sebagian pemuda bertindak tegas dengan menaiki hotel yamato dan merobek berdera belanda warna birunya sehingga tinggal tersisa warna bendera bangsa Indonesia Merah Putih. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Oktober. Inilah yang memicu terjadi peristiwa bersejarah pertempuran 10 November tersebut. 

Hotel Yamato dulu dikenal dengan istilah Yamato Hoteru (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.

Kemudian meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris pada 27 Oktober 1945. Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi serangan umum yang hampir membinasakan seluruh tentara Inggris, sebelum akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan situasi.
Pertempuran 10 November 1945

Kematian Jenderal Mallaby

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. 

Bentrokan-bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30. Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. 

Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. 

Kematian jenderal Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.

Pada tanggal 10 November 1945 subuh, pasukan Inggris melakukan aksi yang disebut Ricklef sebagai "pembersihan berdarah" di suluruh sudut kota. Serangan mengerikan itu dibalas dengan pertahanan rakyat yang galang oleh ribuan warga kota. 

Daripada mengikuti ultimatum meletakan senjata dan meninggalkan kota, arek Surabaya justru memilih tetap bertahan meskipun konsekuensi pilihan tersebut berarti adalah jatuhnya korban jiwa.

Pihak Inggris dalam waktu tiga hari telah berhasil merebut kota. Akan tetapi, pertempuran baru benar-benar reda setelah tiga minggu. Hal ini menandakan betapa gigihnya perlawanan arek Surabaya. Dari pertempuran itu, 6000 rakyat Indonesia gugur dan ribuan lainnya meninggalkan kota.

Hingga sekarang, peristiwa pertempuran Surabaya diperingati sebagai Hari Pahlawan. Peringatan ini tidak hanya sekedar untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia mengingat peristiwa heroik arek-arek Surabaya, tetapi juga merenungi kembali pengorbanan mereka kepada tanah air yang mereka cintai. 

Makna Arti Hari Pahlawan


Sebuah ungkapan terkenal menyatakan bahwa, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Dan Bangsa tanpa pahlawan sama artinya Bangsa yang tak memiliki sebuah kebanggaan. Jika sebuah bangsa tidak memiliki tokoh yang bisa dibanggakan, maka bangsa itu adalah bangsa yang tak memiliki harga diri. 

Bahkan bisa menjadi sebuah bangsa kelas teri, diremehkan oleh bangsa-bangsa lain. 

Karena itu, sudah sepantasnya setiap bangsa memiliki tokoh yang disebut pahlawan.Seorang Pahlawan akan menjadi sangat penting karena ia akan memberikan suatu inspirasi dan motivasi. Inspirasi untuk selalu memperbaiki kondisi bangsa ini. Dan memotivasi agar bangsa ini terus bangkit, dan menjadi suatu bangsa yang bisa dibanggakan

Mengapa tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan karena pada saat itu para pejuang kemerdekaan bangsa kita bertempur dengan gagah berani bermodalkan bambu runcing untuk melawan tentara Inggris di Surabaya. Padahal saat itu kita hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya para pejuang menggunakan bambu runcing. 
Makna Arti Hari Pahlawan

Namun para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan penjajah. Kita masih ingat tokoh yang terkenal pada saat perjuangan itu yakni Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya. 

Setiap tahun kita mengenang akan berbagai macam jasa para pahlawan. Namun terasa, mutu peringatan itu menurun dari tahun ke tahun. Kita sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan. Peringatan yang kita lakukan sekarang cenderung bersifat hanya seremonial saja. 

Memang kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada waktu itu.Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. 

Karena itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November. Akan tetapi kepahlawanan tidak hanya sekedar itu saja. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita dituntut untuk menjadi pahlawan

Mari kita meniru semangat juang para pahlawan yang telah gugur dengan berkontribusi terhadap perkembangan bangsa Indonesia.


dan kita sebagai mahasiswa ilmu politik Universitas sains al-qur'an harus ikut serta merta membangun bangsa meniru perilaku-perilaku yang dulu oleh para para pahlawan kita. agar indonesia bisa maju lagi dan tidak ketinggalan macam sekarang ini, 
Terimakasih.

Jumat, 03 November 2017

Mr. Munadi go presentasi makalah

Sabtu, 4 November 2017
  Mata kuliah pak munadi hari ini presentasi antar kelompok yang membahas ekonomi yang berjuful peminatan dan penawaran
Lihat di himapolunsiq.com/gengjarot

Rakorwil HIMAPOL se-jawa tengah dan D.I.Y

RAKORWIL HIMAPOL SE JAWA TENGAH DAN DIY
Acara rapat pleno membahas pemerintahan indonesia dari segi apapun akan di bahas dalam acara rapat tersebut yang menghadirkan mahasiswa dari berbagai universitas seperti UGM, UNSOED, UNWAHAS, UIN WALISONGO, UNNES, UNY, dan lain lain yang dihadiri oleh pak irwan dan semua berjalan lancar karena kinerja kawan kawan yang alhamdulilah lancar.

Persiapan Politik day

Kegiatan POLITIK DAY pada april tahun 2017 diselenggarakan di UNSIQ Wonosobo dan sekutarnya yang akan banyak acara terjadi di dalamnya, dan HIMAPOL punya departemen-departemen yang akan membantu melaksanakan kinerjanya supaya acara politik day tersebut berjalan sesuai alurnya,

Profil HIMAPOL Unsiq wonosobo

HIMPUNAN MAHASISWA ILMU POLITIK (HIMAPOL) UNSIQ

Instagram : @himapol_unsiq
Facebook : Himapol UNSIQ
Youtube channel : Himapol unsiq (yang ngga pake logo himapol)
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
Keanggotaan

Pasal 1:
Anggota HIMAPOL adalah orang-orang yang
memenuhi syarat sebagai berikut :
1.Terdaftar pada program studi Ilmu Politik FKSP UNSIQ
2.Telah mengikuti proses pengkaderan mahasiswa baru di HIMAPOL(....)
3.Telah mengikuti proses pengkaderan lanjutan di (....)

4.Mengikuti Pengukuhan (.....) sebagai suatu kewajiban.

BAB II
Kewajiban dan Hak Anggota

Pasal 2 :
Setiap Anggota berkewajiban untuk :
1.Mentaati seluruh keputusan Musyawarah Besar.
2.Melaksanakan dan atau menaati semua keputusan Himpunan.
3.Membantu Pengurus dalam melaksanakan tugas himpunan.
4.Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan himpunan.
5.Menghadiri musyawarah dan rapat-rapat.
6.Membayar iuran Anggota tiap semester berjalan.
7.Turut membantu/berpartisipasi dalam setiap kegiatan kepanitiaan pada masa kepengurusan.
Pasal 3 :
Setiap Anggota berhak untuk :
1.Memperoleh perlakuan yang sama dalam HIMAPOL.
2.Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul serta saran yang bersifat  konstruktif.
3.Memilih dan dipilih.
4.Mengikuti semua kegiatan himpunan.
BAB III
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 4 :
Anggota berhenti karena :
1.Meninggal dunia.
2.Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa FKSP UNSIQ Program Studi Ilmu Politik.
3.Mengundurkan diri atas permintaan sendiri melalui rapat Anggota.
4.Dipecat dari Keanggotaan.
5.Melakukan tindakan yang mampu melecehkan nama baik Himpunan.
6.Mengalami gangguan kejiwaan.

BAB IV
Susunan Pengurus Himpunan
Pasal 5 :
Susunan pengurus himpunan adalah :
1.Ketua Umum,
2.Wakil Ketua,
3.Sekretaris Umum,
4.Bendahara, dan
5.Departemen atau divisi yang dibentuk berdasarkan kebutuhan
kepengurusan.
BAB V
Struktur Himpunan
Pasal 6 :
Dewan Pembina:
1.Dalam melaksanakan kegiatannya, pengurus himpunan selain dibantu oleh Dewan Penasehat juga dibantui oleh Dewan Pembina.
2.Dewan Pembina adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan dan pimpinan program studi serta dosen dan staf pengajar dilingkungan program studi Ilmu Politik.
3.Dewan Pembina memiliki tugas dan fungsi memberikan saran, usul juga memberikan bantuan berupa bantuan moril atau materiil serta pertimbangan-pertimbangan lainnya baik diminta atau tidak diminta.
4.Dewan Pembina tidak berhak untuk mencampuri urusan yang menjadi kewenangan pengurus himpunan.


RANCANGAN GARIS-GARIS BESAR ...